Jalani Operasi Caesar Tanpa Dibius, Wanita Ini Gugat Rumah Sakit, Tak Terbayang Sakitnya
Loading...
Loading...
rumah sakit menyebut klaim pendamping itu “keterlaluan” dan juga berkata kalau bunda berumur 25 tahun itu sudah dikasih anestesi alias bius saat sebelum pembedahan darurat.
anestesi ataupun obat bius lazimnya dikasih kepada bunda yang hendak melahirkan dengan trik pembedahan caesar. apa yang dialami apabila pembedahan tanpa anestesi?
tetapi, seseorang dokter di california mengoperasi calon bunda ini tanpaanestasi buat pembedahan caesar darurat sampai kesimpulannya perempuan itu menangis dan juga menjerit kesakitan.
perempuan itu juga mengajukan gugatan yang diajukan di san diego county.
pada bulan juli 2018, perempuan berumur 25 tahun ini dan juga pendampingnya menggugat tri – city medical center di oceanside, california, karna malpraktek kedokteran dan juga tekanan emosional dari prosedur tersebut.
“keamanan dan juga mutu penderita merupakan prioritas utama buat tri – city medical center dan juga seluruh mitra kami, ” kata juru bicara pusat kedokteran dalam suatu statment.
dalam statment yang dikeluarkan oleh tri – city medical, mereka menyebut kalau klaim pendamping itu ‘keterlaluan’ dan juga berkata kalau calon bunda itu sudah diberi anestesi.
“pasien sudah dikasih anestesi saat sebelum pembedahan, ” kata rumah sakit itu dalam pernyataannya. “kami bahagia kalau balita itu ‘sehat’ dan juga ‘bahagia’. ”
dalam suatu wawancara dengan buzzfeed news, pendamping itu berkata kalau pas saat sebelum pembedahan, dokter tampaknya menyikat suatu pada kulit delphina mota, yang mereka anggap semacam anestesi lokal topikal.
tetapi, mota berkata kalau ia merasakan segalanya dikala dokter mulai memotong kulitnya.
“duh, aku mulai berteriak dan juga aku ingat aku juga pingsang, ” kata mota. “mereka wajib memegangku karna segala tubuhku merasakan sakit ini. ”
bagi dokumen majelis hukum, inilah kronologi yang mereka ceritakan. mota dan juga pendampingnya, berjalan ke rumah sakit pada pagi bertepatan pada 15 november 2017.
mota berbadan dua sudah lebih dari 41 minggu, dan juga mereka mengharapkan mampu melahirkan dengan trik diinduksi.
tetapi, pada jam 5. 21 pagi selanjutnya, dokter tidak mampu mendengar lagi detak jantung bayinya. setelah itu, sandra lopez, si dokter, memerintahkan pembedahan caesar darurat.
mota dibawa ke ruang pembedahan dan juga seseorang pakar anestesi terpanggil sebagian kali, namun, bagi aduan mota, ia tidak menanggapi panggilan itu lewat interkom.
mota telah dikasih epidural pada malam sebelumnya, namun, “itu tidak mempengaruhi pada zona bedah buat pembedahan caesar, yang terletak di perut. ”
mota berkata kalau dia telah berikan ketahui perawat kalau dia merasakan epidural lenyap. begitu berposisi di ruang pembedahan, ia mengatakan pula merasakan dokter menggosokkan suatu pada tubuhnya.
“saya mendengar dokter mengatakan, ‘kita wajib melaksanakannya, kita wajib melakukannya’, ” kata mota. “seluruh rubrik itu serupa kacau. ”
dalam gugatan tidak mengatakan apakah anestesi lokal dipakai saat sebelum pembedahan.
bagi pengaduan yang diajukan di majelis hukum, pakar anestesi, david seif, terus berhadapan kala lopez mengatakan, “ikatkan ia. ”
lengan dan juga kaki mota diikat ke meja pas saat sebelum dokter mulai membikin sayatan.
dalam “laporan operatif” lopez, yang dilansir dalam komplain, dokter menggambarkan gimana ia membikin sayatan tanpa anestesi dan juga memisahkan otot perut mota buat menggapai rahimnya saat sebelum seif, pakar anestesi, berjalan ke rubrik.
“mota menangis dan juga menjerit di penggalan atas paru – parunya, kalau ia dapat merasakan seluruh yang terjalin dan juga pula meminta dorongan, dan juga supaya tergugat menyudahi memotongnya, ” hingga ia pingsan, demikian bagi pengaduan.
pendampingnya, yang berdiri di dekat pintu ruang pembedahan, tampaknya berupaya masuk namun dicegah.
“aku cuma terus mengatakan kepada perawat yang menahanku sembari mengatakan, ‘aku ketahui kalian tidak memotongnya tanpa anestesi, ’” kata pendamping mota.
si bapak balita berkata, ia paham kenapa keputusan pembedahan caesar dicoba. supaya bayinya dikeluarkan sesegera bisa jadi ataupun bayinya dapat aja mati.
sayangnya, ia mempertanyakan kenapa rumah sakit itu tidak siap dengan pembedahan caesar yang lebih baik.
balita wanita mereka, cali, baik – baik aja, dan juga ‘bahagia’, bagi mota.
dalam klaim yang diajukan terhadap rumah sakit, pendamping itu memohon ubah rugi $ 5, 75 juta (ataupun dekat 81 milyar rupiah)
( sumber: intisari. grid. id )
anestesi ataupun obat bius lazimnya dikasih kepada bunda yang hendak melahirkan dengan trik pembedahan caesar. apa yang dialami apabila pembedahan tanpa anestesi?
tetapi, seseorang dokter di california mengoperasi calon bunda ini tanpaanestasi buat pembedahan caesar darurat sampai kesimpulannya perempuan itu menangis dan juga menjerit kesakitan.
perempuan itu juga mengajukan gugatan yang diajukan di san diego county.
pada bulan juli 2018, perempuan berumur 25 tahun ini dan juga pendampingnya menggugat tri – city medical center di oceanside, california, karna malpraktek kedokteran dan juga tekanan emosional dari prosedur tersebut.
“keamanan dan juga mutu penderita merupakan prioritas utama buat tri – city medical center dan juga seluruh mitra kami, ” kata juru bicara pusat kedokteran dalam suatu statment.
dalam statment yang dikeluarkan oleh tri – city medical, mereka menyebut kalau klaim pendamping itu ‘keterlaluan’ dan juga berkata kalau calon bunda itu sudah diberi anestesi.
“pasien sudah dikasih anestesi saat sebelum pembedahan, ” kata rumah sakit itu dalam pernyataannya. “kami bahagia kalau balita itu ‘sehat’ dan juga ‘bahagia’. ”
dalam suatu wawancara dengan buzzfeed news, pendamping itu berkata kalau pas saat sebelum pembedahan, dokter tampaknya menyikat suatu pada kulit delphina mota, yang mereka anggap semacam anestesi lokal topikal.
tetapi, mota berkata kalau ia merasakan segalanya dikala dokter mulai memotong kulitnya.
“duh, aku mulai berteriak dan juga aku ingat aku juga pingsang, ” kata mota. “mereka wajib memegangku karna segala tubuhku merasakan sakit ini. ”
bagi dokumen majelis hukum, inilah kronologi yang mereka ceritakan. mota dan juga pendampingnya, berjalan ke rumah sakit pada pagi bertepatan pada 15 november 2017.
mota berbadan dua sudah lebih dari 41 minggu, dan juga mereka mengharapkan mampu melahirkan dengan trik diinduksi.
tetapi, pada jam 5. 21 pagi selanjutnya, dokter tidak mampu mendengar lagi detak jantung bayinya. setelah itu, sandra lopez, si dokter, memerintahkan pembedahan caesar darurat.
mota dibawa ke ruang pembedahan dan juga seseorang pakar anestesi terpanggil sebagian kali, namun, bagi aduan mota, ia tidak menanggapi panggilan itu lewat interkom.
mota telah dikasih epidural pada malam sebelumnya, namun, “itu tidak mempengaruhi pada zona bedah buat pembedahan caesar, yang terletak di perut. ”
mota berkata kalau dia telah berikan ketahui perawat kalau dia merasakan epidural lenyap. begitu berposisi di ruang pembedahan, ia mengatakan pula merasakan dokter menggosokkan suatu pada tubuhnya.
“saya mendengar dokter mengatakan, ‘kita wajib melaksanakannya, kita wajib melakukannya’, ” kata mota. “seluruh rubrik itu serupa kacau. ”
dalam gugatan tidak mengatakan apakah anestesi lokal dipakai saat sebelum pembedahan.
bagi pengaduan yang diajukan di majelis hukum, pakar anestesi, david seif, terus berhadapan kala lopez mengatakan, “ikatkan ia. ”
lengan dan juga kaki mota diikat ke meja pas saat sebelum dokter mulai membikin sayatan.
dalam “laporan operatif” lopez, yang dilansir dalam komplain, dokter menggambarkan gimana ia membikin sayatan tanpa anestesi dan juga memisahkan otot perut mota buat menggapai rahimnya saat sebelum seif, pakar anestesi, berjalan ke rubrik.
“mota menangis dan juga menjerit di penggalan atas paru – parunya, kalau ia dapat merasakan seluruh yang terjalin dan juga pula meminta dorongan, dan juga supaya tergugat menyudahi memotongnya, ” hingga ia pingsan, demikian bagi pengaduan.
pendampingnya, yang berdiri di dekat pintu ruang pembedahan, tampaknya berupaya masuk namun dicegah.
“aku cuma terus mengatakan kepada perawat yang menahanku sembari mengatakan, ‘aku ketahui kalian tidak memotongnya tanpa anestesi, ’” kata pendamping mota.
si bapak balita berkata, ia paham kenapa keputusan pembedahan caesar dicoba. supaya bayinya dikeluarkan sesegera bisa jadi ataupun bayinya dapat aja mati.
sayangnya, ia mempertanyakan kenapa rumah sakit itu tidak siap dengan pembedahan caesar yang lebih baik.
balita wanita mereka, cali, baik – baik aja, dan juga ‘bahagia’, bagi mota.
dalam klaim yang diajukan terhadap rumah sakit, pendamping itu memohon ubah rugi $ 5, 75 juta (ataupun dekat 81 milyar rupiah)
( sumber: intisari. grid. id )
Loading...
0 Response to "Jalani Operasi Caesar Tanpa Dibius, Wanita Ini Gugat Rumah Sakit, Tak Terbayang Sakitnya"
Posting Komentar